9Fungsi dan Manfaat Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit. 1. Berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi. 2. Penyusun asam nukleat. 3. Merangsang perkembangan akar tanaman kelapa sawit. 4. Memperkuat akar dan batang kelapa sawit sehingga tidak mudah roboh. 5. Meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap kekeringan. 6.
Hargaper karung setiap jenis pupuk adalah Rp75.000,00,Rp120.000,00 dan Rp150.000,00. Banyaknya pupuk yang dibutuhkan Pak Panjaitan sebanyak 40 karung. Pemakaian pupuk Urea 2 kali banyaknya dari pupuk SS. Sementara dana yang disediakan Pak Panjaitan untuk membeli pupuk adalah Rp4.020.000,00. Pertanyaan: a.
Kaliini akan dibahas lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit dari segi pengertian dan manfaatnya. Pengertian Pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan 3 unsur di dalamnya. Kandungan unsur hara yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tanaman tersebut terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
PotensiBlotong (Filter Cake) sebagai Pupuk Organik Tanaman Tebu. LPP. Yogyakarta. Ruhnayat A. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N,P,K untuk Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla planifolia). Buletin Litro. 18(1):49-59. Santi L.P. dan D.H. Goenadi, 2008. Pupuk Organo-kimia untuk Pemupukan Bibit Kelapa Sawit. Balai Penelitian Bioteknologi
. Bagi kalangan orang yang berada di perkebunan kelapa sawit, pemberian pupuk memang harus dilakukan secara berimbang dan tepat. Karena dengan pemberian pupuk secara rutin, kualitas tanaman sawit akan terus terjaga sampai panen. Kali ini akan dibahas lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit dari segi pengertian dan manfaatnya. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan 3 unsur di dalamnya. Kandungan unsur hara yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tanaman tersebut terdiri dari nitrogen N, fosfor P dan kalium K. Meskipun kandungan unsur hara yang terdapat pada setiap pupuk NPK sudah memenuhi kebutuhan, tetapi sebagian besar petani juga seringkali menambahkan unsur hara mikro lainnya. Bagi kalangan petani sawit, bisa memilih beberapa jenis pupuk NPK baik berupa pelet, granul, tablet, briket maupun bubuk. Saat ini ini terdapat juga jenis pupuk NPK cair yang juga memiliki tingkat kelarutan berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman, petani kelapa sawit memang harus memahami kebutuhan untuk menyesuaikan dengan jenis usia tanaman sawit yang ingin diberikan pupuk. Jenis-Jenis Pupuk NPK Hasil panen sawit akan semakin optimal jika pemberian pupuk sesuai dengan kandungan yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan pupuk NPK Mutiara untuk sawit ini juga terdiri dari beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis pupuk NPK Mutiara. NPK Mutiara Sprinter 20-10-10 NPK Mutiara Sprinter 20-10-10 merupakan jenis pupuk NPK majemuk yang kandungan nitrogennya sangat dililiti oleh kalangan petani sawit. Apabila menggunakan sistem penanaman vegetatif, dengan menambahkan pupuk jenis ini kalangan petani menilai daun tanaman sawit dan pertumbuhan tunasnya dianggap lebih cepat dari biasanya. Bahkan tunas daun yang tumbuh menjadi lebih hijau jika dibandingkan tanpa menggunakan pupuk. Kandungan fosfat dan kalium yang seimbang pada jenis pupuk ini, juga sangat mempengaruhi pertumbuhan batang bibit kelapa sawit. Petani sering menggunakan pupuk jenis ini jika mereka ingin mengebut pembeihan saat akan melakukan penanaman secara massal. Dan buktinya memang bisa memaksimalkan pertumbuhan bibit dengan pemberian pupuk secara rutin. Korn-Kali+B Sudah kan yang ingin memenuhi keseimbangan unsur kalium dan magnesium, rekomendasi pupuk yang diberikan yaitu Korn-Kali+Btu atau sering disebut KKB. Buku ini memiliki ciri khas berwarna abu-abu kemerahan berbentuk granular. Di dalamnya terkandung B2O3 0,8 %, MgO 6 %, K2O 40 %, dan S 4 %. Sejauh ini kalium dan magnesium memang merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman sawit. Apabila unsur ini dipenuhi secara bertahap, pertumbuhan serta produksi kelapa sawit bisa ditingkatkan. Namun apabila terdapat penurunan produksi sawit tanaman menjadi abnormal. Pengaplikasian pemberian pupuk ini adalah 4-6kg pada setiap pohon. Sedangkan pemberian pupuk dilakukan selama dua kali dalam setahun. SoluMAG Jenis pupuk NPK Mutiara untuk sawit berikutnya adalah SoluMag. Menurut beberapa petani sawit jenis pupuk ini memang sangat cocok untuk semua tipe tanah. Karena sifatnya yang sama sekali tidak terpengaruh oleh kondisi PH tanah dan bisa diserap langsung oleh semua usia tanaman sawit. Jika pengaplikasiannya sesuai dosis, rendemen kelapa sawit dan tandan buah segar menjadi lebih segar. Pada setiap butir SoluMAG mengandung S 20 % serta MgO 27 %. Ciri pupuk tepung ini memiliki warna abu-abu keputihan dan sangat cocok untuk memperoleh hasil produksi tinggi serta kualitas tanaman sawit yang lebih bagus. Apabila petani sawit selalu optimal memberikan pupuk ini, dijamin produksi asimilat pada tanaman sawit akan semakin tinggi. Daun pohon sawit juga semakin hijau karena kandungan magnesium pada molekul klorofilnya akan semakin meningkat. Di samping itu kandungan sulfur pada jenis buku ini juga sangat mempengaruhi metabolisme tanaman. Suplai asam amino, protein dan gula, akan membantu dalam proses fotosintesa. Setiap pohon sawit akan menghasilkan minyak dan lemak jauh lebih tinggi dibanding biasanya. Manfaat Pupuk NPK Pada Tanaman Sawit Sejauh ini pemberian pupuk NPK Mutiara untuk sawit memang memberikan efek signifikan ke tanaman sawit dalam jangka kedepan. Pemberian pupuk NPK secara rutin akan menjaga unsur hara tetap terjaga pada setiap tanaman sawit. Nitrogen menjadi salah satu unsur hara yang selalu dibutuhkan oleh tanaman. Karena setiap tanaman memang membutuhkan tambahan unsur dalam pembentukan bagian daun, batang dan akar. Berikut manfaat NPK untuk tanaman sawit. Nitrogen N Nitrogen sendiri menjadi salah satu komponen penyusun bagi beberapa senyawa esensial yang digunakan oleh setiap tumbuhan untuk berkembang. Molekul yang terkandung pada asam amino merupakan enzim beberapa fungsi sebagai protein. Sedangkan nitrogen menjadi salah satu penyusun terbaik dalam pembentukan protein dan enzim di setiap tanaman. Apabila kandungan nitrogen pada setiap tanaman sawit kurang tercukupi, terdapat beberapa dampak yang akan ditimbulkan antara lain Pertumbuhan tanaman sawit akan melambat dan membuat tanaman menjadi kekurangan nitrogen daun akan menjadi nampak kering. Biasanya ciri-ciri nitrogen kurang tercukupi bisa dilihat pada ujung daun sampai bagian atas berwarna jangka panjang, perkembangan buah menjadi tidak sempurna. Buah bisa dipastikan akan matang sebelum jangka waktu yang ditentukan atau usia siap untuk dipanen. Fosfor P Tanaman membutuhkan fosfor sebagai penunjang ketika proses fotosintesis. Fosfor juga digunakan untuk proses respirasi yang akan mempengaruhi perkembangan akar. Apabila kekurangan fosfor tanaman yang kekurangan air akan semakin lambat fase panennya. Meskipun jumlah fosfor yang dibutuhkan oleh tanaman sawit lebih sedikit dari nitrogen, tetapi jika kekurangan fosfor hasil tanaman sawit juga menjadi tidak maksimal. Kalium K Sedangkan kalium juga sangat dibutuhkan oleh tanaman sawit untuk melakukan aktivitas fotosintesis dan respirasi. Karena kalium sendiri memiliki peran sebagai penyusun enzim untuk menghasilkan protein dan pati. Kalium juga memiliki fungsi si pada tanaman remaja untuk mengedarkan unsur karbohidrat ke semua bagian tanaman. Dengan dukungan unsur nitrogen inilah yang akan memperkuat bunga dan buah. Jika tercukupi buah dan bunga tidak akan mudah gugur. Dosis Pemberian Pupuk NPK Pada Tanaman Sawit Pemberian pupuk NPK pada tanaman sawit memang harus sesuai dengan dosis. Jika terlalu banyak juga akan mempengaruhi kondisi tanaman tersebut, dan sebaliknya jika kurang maka kebutuhan yang digunakan untuk proses pertumbuhan juga akan menghambat kondisi tanaman sawit. Setiap dosis pupuk yang diberikan untuk tanaman sawit harus disesuaikan dengan faktor kesuburan tanah, usia tanaman dan dan PH tanah tersebut. Apalagi setiap wilayah penanaman sawit memang memiliki kategori tanah yang berbeda. Pemberian pupuk NPK memang akan memberikan reaksi sesuai dengan penakaran yang sudah ditentukan. Bagi kalangan petani sawit dosis pemakaian pupuk NPK memang harus diperhatikan. Jika tidak sesuai dengan dosis serta usia tanaman bisa saja akan mempengaruhi pertumbuhannya. Itulah penjelasan lengkap mengenai pupuk NPK Mutiara untuk sawit baik dari jenis dan manfaatnya. Semoga bisa memberikan tambahan informasi bagi semua petani sawit dimanapun berada.
PUPUK DOLOMIT UNTUK SAWIT Pupuk dolomit diklaim bisa membantu memperbaiki tanah tanaman kelapa sawit agar kembali pada tingkat keasaman atau pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan. berikut ini fungsi pupuk dolomit untuk sawit >>Contact US<< Dengan sirkulasi tanah yang baik, akar tanaman bisa dengan cepat menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah Pupuk dolomit memiliki berbagai manfaat bagi tanah lahan tanam perkebunan pohon kelapa sawit. Kaya akan kandungan unsur hara membantu tanah tanaman kelapa sawit memiliki tingkat keasaman yang cocok untuk kebutuhan kelapa sawit. TANAMAN SAWIT Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peranan yang penting dalam industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya. Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah. Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah. CARA PEMAKAIAN DOLOMIT UNTUK SAWIT Taburkankan pupuk dolomit ke area lahan tanam secara merata. Proses ini dilakukan sebelum penanaman bibit tumbuhan sawit. Masukan pupuk dolomit untuk sawit secukupnya ke dalam lubang tanam kelapa sawit Tutup menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Diamkan area yang sudah ditabur pupuk selama 2 hingga tiga minggu. setelah didiamkan 2 hingga 3 minggu, lakukan proses penanaman bibit. Campurkan pupuk dolomit dengan pupuk ZA agar unsur hara dapat meningkat tanpa menurunkan kadar keasaman tanah. Taburkan campuran pupuk ini secara merata pada barisan tanaman atau pada lubang di sisi tanaman. PUPUK DOLOMIT UNTUK SAWIT dibuat menggunakan bahan baku Fosfor gipsum amonia NH3 dan karbon dioksida CO2. Umumnya, pupuk ini memiliki wujud fisik berbentuk halus seperti tepung yang bersifat homogen dan berwarna putih kecokelatan. Sebagai jenis pupuk yang banyak mengandung unsur hara, pupuk dolomit memiliki berbagai manfaat, terutama juga untuk kelapa sawit. Pupuk dolomit dapat membantu tanah di sekitar tanaman kelapa sawit agar memiliki tingkat keasaman atau pH tanah yang cocok dan sesuai untuk kebutuhan kelapa sawit. Selain itu, pupuk ini dapat membantu tanaman kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan unsur haranya yang berupa kalsium Ca dan juga magnesium Mg. Pupuk dolomit juga dapat menetralisir tanah atau daerah di sekitar tumbuhan dari kejenuhan atau kandungan zat-zat yang berlebihan jumlahnya serta yang dapat meracuni tanah dan tanaman. Kelebihan zat-zat ini tentu akan memberikan dampak yang buruk bagi kesuburan tanah dan perkembangan tanaman kelapa sawit. PUPUK DOLOMIT UNTUK SAWIT MEMBANTU MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN Membantu mempercepat tanaman sawit dalam menyerap unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Membuat struktur dan porositas tanaman kualitasnya bisa meningkat karena adanya unsur mikrobiologi dan kimiawi yang bekerja di tanah dengan baik. Karena fungsi pupuk dolomit untuk sawit inilah yang membuat tanah di sekitar kelapa sawit menjadi lebih gembur dan memiliki sirkulasi yang lebih baik sehingga akar tanaman bisa menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah dengan lebih baik dan cepat. Selain itu, membantu pembentukan warna hijau daun atau klorofil pada kelapa sawit agar daunnya menjadi hijau sempurna. Dengan begitu, proses pembuatan makanan atau fotosintesis menjadi lebih efektif dan cepat.
Pupuk SP36, TSP dan SP18 untuk Kelapa Sawit Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP 18 untuk Tanaman Kelapa Sawit serta Cara Aplikasinya Pupuk dan Pemupukan – Pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yakni faktor dalam internal dan faktor luar eksternal. Faktor dalam yaitu varietas dan mutu atau kualitas benih yang digunakan, sedangkan faktor luar yaitu unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur pokok yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu jenis unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh tanaman kelapa sawit adalah unsur fosfor. Unsur fosfor P merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, lebih sedikit dibawah unsur nitrogen N dan kalium K. Apabila tanaman kelapa sawit kekurangan unsur fosfor P, pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit akan terganggu dengan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut. Pupuk SP36, TSP dan SP18 untuk Kelapa Sawit Jenis-jenis Pupuk Fosfor yang Umum Digunakan untuk Kelapa Sawit Untuk mencukupi kebutuhan unsur fosfor P, diperlukan pemupukan menggunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor, yaitu pupuk TSP, SP36 atau SP18. Ketiga jenis pupuk tersebut adalah pupuk fosfor, hanya saja persentase kandungannya yang berbeda. 1. Pupuk TSP Pupuk TSP adalah nutrient organik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah pertanian. Pupuk Triple Super Phosphate TSP memiliki kandungan fosfor sekitar 44-46% dalam bentuk P2O5. Pupuk TSP berbentuk granul butiran berwarna abu-abu. Pupuk fosfor berbentuk butiran granular umumnya tidak mudah larut dalam air, bereaksi lambat dan tidak higroskopis. Pupuk TSP bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. 2. Pupuk SP36 Sama dengan pupuk TSP, pupuk SP36 juga merupakan pupuk sumber unsur fosfor. Perbedaan kedua pupuk ini adalah kandungannya, kandungan P2O5 pada pupuk SP36 lebih rendah daripada pupuk TSP, yaitu hanya 36%. Harga pupuk SP36 juga lebih murah daripada pupuk TSP. Pupuk SP36 terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga sering digunakan sebagai pupuk dasar, dapat juga digunakan untuk pemupukan susulan. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar. 3. Pupuk SP18 Pupuk SP18 adalah pupuk fosfor yang memiliki kandungan P2O5 paling rendah daripada kedua pupuk diatas. Kadar P2O5 pada pupuk SP18 hanya 18%. Pupuk SP18 juga berbentuk granular butiran berwarna abu-abu dan agak sulit larut dalam air. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Cara Menggunakan Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit Pupuk TSP, SP36 dan SP18 dapat digunakan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan TBM dan tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan TM. Cara menggunakan pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk tanaman kelapa sawit yaitu ditaburkan diarea bokoran piringan atau dibenam dengan dosis sesuai yang direkomendasikan. Pupuk ditaburkan sekitar 25 cm dari pangkal batang hingga ujung bokoran/piringan. Pemupukan menggunakan alat takaran supaya dosisnya terjaga, sehingga penyimpangannya tidak terlalu banyak. Pupuk diaplikasikan 2 kali dalam setahun, yaitu diawal musim hujan dan diakhir musim hujan. 9 Fungsi dan Manfaat Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit 1. Berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi, 2. Penyusun asam nukleat, 3. Merangsang perkembangan akar tanaman kelapa sawit, 4. Memperkuat akar dan batang kelapa sawit sehingga tidak mudah roboh, 5. Meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap kekeringan, 6. Pembentukan biji dan penghasil buah kelapa sawit, 7. Meningkatkan bobot buah kelapa sawit, 8. Berperan dalam proses pemasakan buah kelapa sawit, dan 9. Mempercepat masa panen. Demikian tentang “9 Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit“. Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!!
Dalam mengolah lahan pertanian agar dapat memberikan hasil berkualitas dan maksimal, petani menggunakan pupuk. Yang menjadi pertanyaan, Apa sih yang dimaksud dengan pupuk itu? Sehingga sering kali petani menggunakannya untuk tanaman mereka. Nah, bagi Anda yang masih bingung mengenai pengertian pupuk, berikut penjelasannya. Pengertian PupukFungsi PupukJenis -Jenis Pupuk1. Berdasarkan Sumber Bahannya2. Berdasarkan Bentuk Fisik3. Berdasarkan Jenis Unsur Hara yang Dikandungnya4. Berdasarkan Cara Aplikasinya5. Berdasarkan Cara Melepaskan Unsur HaraBingung pilih pupuk yang tepat untuk keselamatan kebun kelapa sawit Anda? Pengertian Pupuk Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah sebagai berikut C, H, O ketersediaan di alam melimpah, N, P, K, Ca, Mg, S hara makro, dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B hara mikro. Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi ke batang tanaman. Jenis pupuk ada bentuk padat maupun cair. Berdasarkan proses pembuatannya pupuk dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang didapat langsung dari alam, contohnya fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, kompos. Jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi. Sebagian dari pupuk alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran ternak, dan lain-lain. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan dari proses pembuatan pabrik. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam pupuk buatan sudah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari penamaan/merek pupuk. Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan jenis pupuk yang mengandung satu macam unsur hara, misalnya pupuk N nitrogen, pupuk P fosfat, atau pupuk K kalium Pupuk tunggal yang mengandung unsur N dikenal pupuk urea, ZA zvavelvuure ammonium biasa disebut ammonium sulfat. Pupuk yang mengandung unsur P yaitu TSP triple superphosfat dan SP-36. Pupuk tunggal tersebut sudah ditetapkan SNI-nya. Suatu pupuk disebut urea bila kandungan Nitrogen dalam pupuk tersebut sekitar 45-46% N, bila pupuk nitrogen lain yang mengandung N selain 45-46% N tidak bisa disebut urea. Contoh lain adalah SP-36 adalah pupuk P yang kandungan P2O5 sebesar 36%. Pupuk yang mengandung unsur K ialah pupuk KCl, K2SO4 ZK. Pupuk buatan yang mengandung lebih dari satu unsur hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk NP, NK, dan NPK. Pupuk NP adalah pupuk yang mengandung unsur N dan P. Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur 3 hara yaitu N, P, dan K. Perbandingan kandungan hara dalam setiap pupuk majemuk berbeda-beda. Besarnya kandungan unsur hara tertentu di dalam pupuk dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi persentase semakin tinggi kandungan haranya. Misal pupuk ZA amonium sulfat persentase kandungan N sebesar 21 % artinya setiap 100 kg pupuk ZA mengandung 45 kg N. Kandungan ini lebih rendah dibandingkan dengan kandungan N didalam pupuk urea mengandung 45 % N. Untuk itu, dalam menghitung takaran pupuk bagi penelitian kesuburan tanah atau penelitian di rumah kaca, harus dilakukan dengan benar dan harus memperhitungkan jenis sumber pupuk yang digunakan. Kesalahan dalam menghitung pupuk akan merubah perlakuan yang sudah ditentukan, menurunkan tingkat ketelitian dan selanjutnya berakibat terhadap hasil dan kesimpulan penelitian. Sebenarnya tumbuhan tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang tersedia di lingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terjadi pelonggokan materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut mikrobia. Serasah tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral dan bahan organik yang terus menerus itu, akan diikuti ketersedian hara dan lengas yang makin besar, sehingga memberikan lingkungan yang terbaik bagi tumbuhan. Semakin berkurang usikan manusia terhadap suatu lahan, maka lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak usikan semakin banyak pula masukan yang harus diberikan agar lahan tetap subur. Semakin intensif lahan dikelola, semakin banyak pula pupuk yang diperlukan. Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman umumnya mengandung bahan lain, yaitu Zat pembawa atau karier carrier. Double superfosfat DS zat pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor P. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran impurities atau campuran bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA zwavelzuure amoniak sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas H2SO4 dan sebagainya. Bahan mantel coated ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel. Filler pengisi. Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi sering diberi filler agar ratio fertilizer nya dapat tepat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman utama N,P, dan K yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%. Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 435. Mixed ferilizer atau pupuk campuk ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya. Fungsi Pupuk Secara umum pupuk berfungsi sebagai sumber zat hara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk pada media tanam dapat meningkatkan kadar hara dan kesuburan. Aktifitas pertanian yang secara terus menerus dilakukan mengakibatkan tanah kehilangan unsur hara. Oleh sebab itu untuk mengembalikan ketersediaan hara pada media tanam diperlukan pemberian pupuk. Jenis -Jenis Pupuk Secara umum pupuk digolongkan menjadi2 jenis antara lain Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik. Pupuk juga dapat digolongkan berdasarkan kandungan, bentuk fisiknya, cara aplikasi dan cara melepaskan unsur hara. 1. Berdasarkan Sumber Bahannya Pupuk Organik Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Baik yang diproses secara alami maupun melalui rekayasa manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Besar sekali manfaat pupuk organik untuk tanaman dan berikut ini adalah jenisnya; Pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, humus dan pupuk organik buatan. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik adalah pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Misalnya Pupuk NPK, ZA, Urea, TSP dan lain-lain. 2. Berdasarkan Bentuk Fisik Pupuk Padat Pupuk padat adalah pupuk dengan bentuk fisik padatan bukan cair. Misalnya pupuk dalam bentuk butiran/granul, tablet atau tepung. Pada umunya pupuk padat adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro. Pupuk Cair Pupuk cair adalah pupuk yang diproduksi dalam bentuk cair. Pupuk cair biasanya adalah pupuk dengan unsur hara mikro. Namun demikian ada beberapa jenis pupuk makro yang berbentuk cair. 3. Berdasarkan Jenis Unsur Hara yang Dikandungnya Pupuk Tunggal Pupuk tunggal adalah pupuk dengan kandungan unsur hara satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea yang hanya mengandung unsur N nitrogen. Pupuk Majemuk Adalah pupuk dengan kandungan unsur hara lebih dari satu macam. Misalnya NPK yang mengandung unsur N, P dan K atau diamonium phospat dengan kandungan nitrogen dan fosfor. 4. Berdasarkan Cara Aplikasinya Pupuk Daun Pupuk daun merupakan jenis pupuk yang khusus diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun. Biasanya pupuk daun memiliki kandungan unsur hara mikro. Pupuk Akar Pupuk akar adalah pupuk yang cara pengaplikasiannya dengan cara ditaburkan pada media semai atau disekeliling tanaman. Pupuk akar biasanya adalah pupuk dengan kandungan unsur hara makro. Misalnya urea, NPK, TSP dan lain-lain. 5. Berdasarkan Cara Melepaskan Unsur Hara Fast Release Adalah jenis pupuk yang kandungan unsur haranya mudah dan cepat diserap oleh tanaman. Pupuk jenis ini jika ditebarkan ke media tanam dalam waktu yang relatif singkat unsur hara yang dikandungnya akan dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman. Jenis pupuk fast release misalnya urea, ZA dan KCl. Slow Release Sering disebut juga pupuk controlled release lepas terkendali, pupuk jenis ini melepaskan unsur hara yang dikandungnya secara perlahan. Pupuk jenis slow release melepaskan unsur hara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Misalnya pupuk TSP. Bingung pilih pupuk yang tepat untuk keselamatan kebun kelapa sawit Anda? PT. PKT memiliki solusi bagi yang membutuhkan pupuk yang tepat untuk tanaman sawit anda. Kunjungi website jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat untuk kelapa sawit di lahan mineral maupun lahan gambut, atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
fungsi pupuk ss untuk sawit